Blogs

Pengertian Deviasi, Apa Itu Deviasi? Ini Dia Penjelasannya

Deviasi adalah suatu bentuk penyimpangan dari nilai, norma, atau standar yang berlaku dalam masyarakat. Dalam konteks sosial, deviasi sering kali dikaitkan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan sosial yang berlaku, baik secara hukum maupun secara adat istiadat. Namun, dalam statistik, deviasi merujuk pada perbedaan nilai data dibandingkan dengan nilai rata-ratanya.

Apa itu deviasi? Deviasi merupakan istilah yang digunakan dalam berbagai bidang seperti sosiologi, psikologi, dan statistik. Meskipun pengertiannya bervariasi tergantung konteks, namun pada dasarnya deviasi artinya adalah penyimpangan.

Arti deviasi adalah hal yang penting untuk dipahami agar kita mampu membedakan antara perilaku atau nilai yang masih dalam batas toleransi dan yang benar-benar melanggar norma.

Faktor Deviasi

Deviasi tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang atau suatu nilai menyimpang dari yang seharusnya. Berikut adalah beberapa faktor deviasi yang umum terjadi:

  • Lingkungan Sosial: Lingkungan tempat seseorang tumbuh sangat mempengaruhi pola perilaku.
  • Keluarga: Kurangnya perhatian dan bimbingan dari keluarga dapat menyebabkan deviasi sosial.
  • Media Massa: Tayangan yang mengandung kekerasan atau perilaku menyimpang bisa ditiru oleh penontonnya.
  • Kondisi Ekonomi: Tekanan ekonomi dapat mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal atau menyimpang.

Jenis Deviasi

Menurut kajian sosiologis, terdapat beberapa jenis deviasi berdasarkan konteks sosial dan hukum:

  • Deviasi Primer: Deviasi ringan yang masih dapat ditoleransi oleh masyarakat. Contoh: bolos sekolah.
  • Deviasi Sekunder: Deviasi yang dianggap serius dan biasanya melibatkan pelanggaran hukum. Contoh: pencurian, perampokan.
  • Deviasi Positif: Perilaku yang menyimpang dari norma tapi memberikan dampak positif. Salah satu contohnya adalah inovasi teknologi baru yang awalnya ditolak.
  • Deviasi Negatif: Perilaku menyimpang yang membawa dampak buruk bagi individu dan masyarakat.

Macam-Macam Deviasi Tingkah Laku Beserta Contohnya

Deviasi sosial adalah bentuk penyimpangan yang terlihat dalam perilaku individu terhadap norma masyarakat. Berikut ini beberapa macam deviasi tingkah laku yang umum dijumpai:

  • Namun, dalam statistik, deviasi merujuk pada perbedaan nilai data dibandingkan dengan nilai rata-ratanya.
  • Kriminalitas: Tindakan melawan hukum seperti mencuri, membunuh, atau menipu.
  • Penyimpangan Seksual: Termasuk pelecehan, homoseksualitas di masyarakat yang belum menerima, atau seks bebas.
  • Fanatisme: Kecenderungan ekstrem terhadap sesuatu hingga mengabaikan nilai-nilai umum.

Contoh lainnya:

  • Seseorang yang mengenakan pakaian sangat berbeda dari kebiasaan masyarakat lokal (deviasi dalam penampilan).
  • Pegawai yang menolak budaya kerja lembur demi waktu bersama keluarga (deviasi positif).

Penyebab Deviasi

Seringkali, ketidaksesuaian tidak dapat dilepaskan dari sumbernya. Beberapa penyebab deviasi antara lain:

  • Sosialisasi yang Gagal: Individu yang tidak mendapatkan pendidikan sosial yang memadai.
  • Pengaruh Teman Sebaya: Tekanan kelompok dapat mendorong seseorang berperilaku menyimpang.
  • Krisis Identitas: Deviasi sering terjadi karena orang tidak tahu siapa mereka sebenarnya.
  • Ketimpangan Sosial: Frustrasi muncul ketika ada perbedaan antara kenyataan dan harapan.
  • Labeling (Pelabelan): Seseorang yang sudah diberi label sebagai penyimpang, cenderung akan menginternalisasi peran tersebut.

Standar Deviasi

Dalam statistik, standar deviasi adalah alat penting untuk analisis data karena menunjukkan seberapa jauh penyebaran data terhadap nilai rata-rata.

Apa Itu Standar Deviasi?

Apa itu standar deviasi? Standar deviasi adalah nilai statistik yang menunjukkan bagaimana kelompok data berbeda atau tersebar. Ketika nilai standar deviasi tinggi, berarti nilai-nilai data tersebar jauh dari rata-ratanya.

Dalam bahasa Inggris, deviasi sama dengan deviasi, dan dalam statistik, deviasi berarti perbedaan antara nilai aktual dan nilai rata-rata.

Fungsi Standar Deviasi

Fungsi dari standar deviasi sangat beragam, tergantung konteks penggunaannya:

  • Menilai Konsistensi Data: Apakah data memiliki sebaran yang stabil atau tidak.
  • Membandingkan Dataset: Dataset mana yang lebih homogen atau bervariasi.
  • Evaluasi Risiko: Bisnis keuangan menggunakan standar deviasi untuk menilai fluktuasi investasi.
  • Pengambilan Keputusan: Digunakan dalam penelitian untuk menentukan signifikansi data.

Rumus Standar Deviasi

Berikut adalah rumus umum dari standar deviasi:

Untuk sampel:

s=1n−1∑i=1n(xi−xˉ)2s = \sqrt{\frac{1}{n-1} \sum_{i=1}^{n}(x_i – \bar{x})^2}

Keterangan:

  • ss: standar deviasi
  • nn: jumlah data
  • xix_i: nilai data ke-i
  • xˉ\bar{x}: rata-rata data

Contoh Standar Deviasi

Misalkan nilai ujian lima siswa berjumlah 70, 75, 80, 85, dan 90.

  1. Hitung rata-rata:

xˉ=70+75+80+85+905=80\bar{x} = \frac{70 + 75 + 80 + 85 + 90}{5} = 80

  1. Hitung deviasi tiap nilai:
  • (70 − 80)² = 100
  • (75 − 80)² = 25
  • (80 − 80)² = 0
  • (85 − 80)² = 25
  • (90 − 80)² = 100
  1. Jumlahkan: 100 + 25 + 0 + 25 + 100 = 250
  2. Bagi dengan (n−1): 250 / (5−1) = 62.5
  3. Akar dari hasil: √62.5 ≈ 7.9

Oleh karena itu, meskipun ada perbedaan yang signifikan antara nilai-nilai, sebaran mereka cukup rata, dengan standar deviasi sekitar 7.9.

Kesimpulan

Deviasi adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari, baik dalam aspek sosial maupun statistik. Dalam masyarakat, deviasi dapat mengarah pada perilaku menyimpang yang harus dikendalikan. Sementara itu, dalam statistik, deviasi memberikan informasi penting tentang distribusi data.

Dengan memahami apa itu deviasi, deviasi artinya, dan deviasi sosial adalah, kita bisa lebih bijak dalam menilai perilaku dan data. Terlebih, memahami standar deviasi sangat penting dalam dunia akademik dan profesional karena memberikan gambaran jelas mengenai variasi data.

Referensi

  • Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Santrock, J. W. (2020). Life-span Development (17th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
  • Sudjana, N. (2013). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
  • Creswell, J. W. (2014). Teori Penelitian: Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, dan Metode Campuran (4th edition). California: SAGE Publications.
  • Neuman, W. L. (2014). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kualitatif (7th edition). Pearson Education.

Penulis : Indah Ayu Putri Purnama

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button