Blogs

Disertasi: Gerbang Menuju Gelar Doktor dan Kontribusi Ilmiah di Indonesia

Dalam jenjang pendidikan tinggi, terutama di tingkat doktoral, ada satu karya tulis ilmiah monumental yang menjadi puncak pencapaian seorang mahasiswa: disertasi. Istilah ini seringkali terdengar di kalangan akademisi, namun bagi masyarakat umum atau mahasiswa di jenjang S1 dan S2, pemahaman mendalam tentang disertasi adalah sebuah kebutuhan. Ini bukan sekadar tugas akhir biasa, melainkan sebuah manifestasi dari kemampuan berpikir kritis, analisis mendalam, dan kontribusi orisinal terhadap ilmu pengetahuan.

Pengertian Disertasi

Untuk memulai, mari kita pahami terlebih dahulu: disertasi adalah apa?

Ini merupakan puncak dari perjalanan akademik seorang mahasiswa pascasarjana, di mana mereka diharapkan mampu menunjukkan kemandirian dalam penelitian dan kemampuan untuk menghasilkan pengetahuan baru atau menyajikan perspektif baru yang signifikan dalam bidang ilmu tertentu.

Dalam konteks akademik di Indonesia, apa itu disertasi seringkali disamakan dengan tesis atau skripsi, namun pada hakikatnya, ada perbedaan fundamental:

Skripsi (S1): Umumnya melibatkan penelitian yang lebih terbatas dan menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori yang sudah ada.

Tesis (S2): Karya tulis ilmiah yang menjadi syarat kelulusan program magister. Memiliki kedalaman analisis lebih dari skripsi dan seringkali melibatkan penelitian yang lebih kompleks, dengan harapan mahasiswa mampu mengembangkan atau menguji teori yang sudah ada.

Disertasi (S3): Ini adalah tingkatan tertinggi. Mahasiswa tidak hanya menguji atau mengembangkan teori, tetapi dituntut untuk menciptakan pengetahuan baru, menemukan model baru, atau memberikan solusi inovatif yang belum pernah ada sebelumnya.

Dengan demikian, arti disertasi bukan hanya sekadar laporan penelitian, melainkan sebuah dokumen akademik yang membuktikan bahwa kandidat doktor telah menguasai bidang ilmunya secara mendalam, mampu melakukan penelitian independen, dan telah memberikan kontribusi substansial pada khazanah ilmu pengetahuan. Ini adalah manifestasi dari kematangan ilmiah seorang peneliti.

Tujuan Disertasi

Penyusunan disertasi memiliki beberapa tujuan utama yang menjadikannya pilar penting dalam pendidikan doktoral. Menghasilkan Kontribusi Ilmiah Orisinal: Ini adalah tujuan paling fundamental. Disertasi diharapkan menyajikan temuan, teori, metodologi, atau kerangka kerja baru yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kontribusi ini harus mampu memperluas batas-batas pengetahuan dalam bidang studi yang relevan. Melatih Kemandirian dan Kedalaman Penelitian: Proses penyusunan disertasi melatih mahasiswa untuk menjadi peneliti yang mandiri, mampu mengidentifikasi masalah, merancang penelitian, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menyimpulkan hasil secara independen. Ini memerlukan kedalaman pemahaman teori dan metodologi.

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis: Mahasiswa ditantang untuk mengevaluasi secara kritis literatur yang ada, mengidentifikasi celah penelitian (research gap), dan mengembangkan argumen logis yang didukung oleh bukti empiris atau teoretis. Menunjukkan Kemampuan Komunikasi Ilmiah: Disertasi harus ditulis dengan gaya ilmiah yang jelas, lugas, dan terstruktur, menunjukkan kemampuan penulis untuk mengkomunikasikan ide-ide kompleks secara efektif kepada komunitas ilmiah. Menyiapkan Peneliti dan Akademisi Masa Depan: Melalui proses disertasi, mahasiswa dipersiapkan untuk peran sebagai peneliti, dosen, atau pakar di bidangnya, yang mampu terus menghasilkan dan menyebarluaskan pengetahuan.

Kerangka umum disertasi biasanya meliputi:

Bagian Awal:

Halaman Sampul

Halaman Persetujuan/Pengesahan

Pernyataan Orisinalitas

Abstrak (ringkasan singkat penelitian, metodologi, hasil, dan kontribusi)

Kata Pengantar

Bagian Inti (Bab-Bab Utama):

BAB I: Pendahuluan:

Latar Belakang Penelitian (mengapa penelitian ini penting dan apa research gap-nya)

Rumusan Masalah (pertanyaan penelitian yang akan dijawab)

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian (kontribusi teoretis dan praktis)

Batasan Penelitian

BAB II: Tinjauan Pustaka:

Uraian teori-teori relevan yang mendasari penelitian.

Penelitian terdahulu yang relevan dan posisi penelitian ini di antara penelitian tersebut.

Pengembangan kerangka konseptual atau hipotesis (jika ada).

BAB III: Metodologi Penelitian:

Jenis Penelitian (kuantitatif, kualitatif, campuran)

Pendekatan Penelitian

Populasi dan Sampel (jika kuantitatif) atau Subjek Penelitian (jika kualitatif)

Teknik Analisis Data

Jadwal Penelitian

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan:

Penyajian data yang telah dianalisis.

Diskusi mendalam mengenai temuan, mengaitkannya dengan tinjauan pustaka dan teori yang ada.

Penjelasan kontribusi orisinal dari temuan tersebut.

BAB V: Kesimpulan, Implikasi, dan Saran:

Kesimpulan yang menjawab rumusan masalah.

Implikasi teoretis dan manajerial (praktis).

Keterbatasan penelitian.

Saran untuk penelitian selanjutnya.

Cara Membuat Disertasi

Berikut adalah tahapan umum cara membuat disertasi:

Identifikasi Area Minat dan Masalah Penelitian:

Mulailah dengan bidang studi yang sangat Anda minati dan kuasai.

Baca literatur terkini secara ekstensif untuk mengidentifikasi research gap atau masalah yang belum terpecahkan atau perlu pendekatan baru.

Diskusikan ide-ide awal dengan calon pembimbing.

Penyusunan Proposal Disertasi:

Ini adalah peta jalan penelitian Anda. Proposal harus mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka awal, kerangka teori, dan metodologi yang diusulkan.

Proposal akan diajukan dan dipertahankan dalam ujian proposal.

Pembimbingan dan Revisi:

Setelah proposal diterima, Anda akan bekerja erat dengan tim pembimbing. Mereka akan memberikan arahan, masukan, dan kritik konstruktif.

Proses bimbingan bisa sangat intensif dan membutuhkan banyak revisi.

Pengumpulan Data:

Ini bisa berupa survei, wawancara, eksperimen, observasi, atau analisis dokumen.

Pastikan integritas dan etika penelitian terjaga selama proses ini.

Analisis Data:

Setelah data terkumpul, lakukan analisis menggunakan teknik yang relevan (statistik, analisis tematik, analisis konten, dll.).

Penulisan Draf Disertasi:

Fokus pada penyajian argumen yang kuat, dukungan data yang memadai, dan penjelasan tentang kontribusi orisinal Anda.

Gaya penulisan harus akademik, jelas, dan koheren.

Revisi Berulang dan Umpan Balik:

Draf awal akan melalui banyak putaran revisi berdasarkan masukan dari pembimbing.

Ujian Pra-Promosi (Sidang Tertutup):

Puncak dari seluruh proses. Anda akan mempresentasikan dan mempertahankan disertasi di hadapan dewan penguji dan publik.

Ini adalah momen untuk menunjukkan penguasaan Anda terhadap materi dan kontribusi penelitian.

Revisi Akhir dan Publikasi:

Referensi

Aminuddin. (2010). Pengantar Filsafat Ilmu dan Dasar Metodologi Penelitian. Malang: Penerbit Andi.

Santoso, S. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Penulis : Elina Pebriyanti.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button