Definisi Stakeholder, Kategori Stakeholder

Dalam lingkup bisnis dan organisasi, istilah stakeholder merupakan salah satu konsep krusial yang sering dijadikan acuan dalam berbagai proses manajerial. Stakeholder memainkan peran penting mulai dari pengambilan keputusan strategis, pelaksanaan operasional, hingga evaluasi kinerja perusahaan. Memahami stakeholder secara menyeluruh sangat penting agar perusahaan mampu membangun hubungan yang sinergis dengan semua pihak yang memiliki kepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Definisi Stakeholder
Secara umum, pihak-pihak yang terlibat merujuk kepada orang, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan atau terpengaruh oleh tindakan, keputusan, serta kebijakan suatu organisasi atau proyek. Ide ini pertama kali diungkapkan oleh R. Edward Freeman dalam bukunya yang berjudul “Strategic Management: A Stakeholder Approach” pada tahun 1984, yang menyampaikan bahwa suatu organisasi tidak hanya bertanggung jawab kepada pemilik saham, tetapi juga kepada semua pihak yang berkepentingan.
Wibisono (2012): Stakeholder adalah semua pihak yang memiliki hubungan kepentingan terhadap perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan demikian, stakeholder bisa berasal dari lingkungan internal seperti karyawan dan manajemen, maupun eksternal seperti pelanggan, regulator, dan masyarakat luas.
Kategori Stakeholder
Stakeholder diklasifikasikan berdasarkan peran, posisi, serta pengaruhnya terhadap perusahaan. Berikut adalah beberapa pengelompokan umum:
1. Berdasarkan Letak:
Stakeholder Internal:
Terdiri atas pihak-pihak di dalam organisasi, seperti pemilik saham, manajemen, dan karyawan.
Stakeholder Eksternal:
Pihak di luar organisasi yang tetap memiliki kepentingan, seperti pelanggan, pemasok, instansi pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat.
2. Berdasarkan Kepentingan dan Pengaruh:
Stakeholder Primer:
Pihak yang sangat berperan langsung dalam kelangsungan organisasi, misalnya investor, pelanggan, dan tenaga kerja.
Stakeholder Sekunder:
Tidak terlibat secara langsung dalam proses inti, namun memengaruhi citra dan keberlanjutan bisnis, seperti media atau LSM.
Stakeholder Kunci:
Mereka yang memiliki kekuasaan besar dalam menentukan keputusan strategis perusahaan, seperti regulator dan pemegang saham mayoritas.
3. Berdasarkan Peran Fungsional:
Stakeholder Operasional:
Terlibat dalam aktivitas produksi dan operasional sehari-hari.
Stakeholder Strategis:
Berperan dalam merumuskan arah jangka panjang perusahaan.
Fungsi Utama Stakeholder dalam Organisasi
Memahami peran masing-masing stakeholder memungkinkan perusahaan untuk mengelola hubungan secara lebih efisien dan tepat sasaran. Berikut ini adalah fungsi beberapa stakeholder berdasarkan perannya:
1. Pemilik atau Pemegang Saham
Menyediakan modal dan investasi bagi perusahaan.
Menentukan arah kebijakan strategis melalui rapat pemegang saham.
Memantau kinerja perusahaan melalui laporan keuangan.
2. Manajemen dan Direksi
Menyusun strategi jangka panjang dan operasional.
Mengelola sumber daya agar berjalan efektif.
Menetapkan dan menegakkan kebijakan internal.
3. Karyawan
Menjalankan tugas operasional harian.
Memberikan kontribusi melalui ide dan inovasi.
Mewakili budaya kerja dan nilai perusahaan.
4. Pelanggan
Memberikan masukan dan evaluasi terhadap produk atau layanan.
Menjadi sumber pendapatan utama perusahaan.
Membentuk reputasi perusahaan melalui pengalaman konsumen.
5. Pemasok
Menyediakan bahan baku atau layanan pendukung produksi.
Menjaga kelancaran proses operasional.
Berperan dalam inovasi dan efisiensi rantai pasok.
6. Pemerintah
Mengatur legalitas dan regulasi kegiatan usaha.
Menyediakan infrastruktur dan insentif ekonomi.
7. Masyarakat
Mendukung program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Memberikan legitimasi sosial terhadap keberadaan dan operasi bisnis.
Contoh Stakeholder dalam Praktik
Untuk memperjelas konsep ini, berikut adalah contoh nyata stakeholder yang biasa ditemui dalam praktik bisnis:
Stakeholder Internal:
- CEO atau direktur utama
- Karyawan lini produksi
- Departemen keuangan dan risiko
Stakeholder Eksternal:
- Pengguna produk atau layanan
- Pemerintah daerah tempat perusahaan beroperasi
- Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
- Media massa yang meliput aktivitas perusahaan
Referensi
- Freeman, R. E. (2010). Strategic Management: A Stakeholder Approach. Cambridge University Press.
- Wibisono, Y. (2012). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.
- ISO 26000:2018. Guidance on Social Responsibility. International Organization for Standardization.
- Setiadi, N. J. (2020). Manajemen Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.
- Komarudin, A. (2022). Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Bandung: Alfabeta.
- Suwondo, H. (2024). Stakeholder Management dalam Praktik. Yogyakarta: Deepublish.
Penulis : Tiara | Direktrat Pusat Teknologi Inforamasi



