Bahaya Tersembunyi: Johns Hopkins Mengungkap Kandungan Bahan Kimia Berbahaya dalam Pupuk Biosolid
Para peneliti membuat daftar baru berisi kemungkinan kontaminan beracun yang umum ditemukan dalam limbah padat di seluruh negeri.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins menyoroti keberadaan bahan kimia berbahaya dalam pupuk biosolid, dan mengidentifikasi 92 senyawa yang sering menimbulkan risiko kesehatan. Penelitian ini mendukung perlunya penilaian risiko yang komprehensif dan peraturan yang lebih baik.
Pupuk Biosolid dan Potensi Risikonya
Pupuk yang dibuat dari sisa lumpur proses pengolahan air limbah dapat mengandung jejak bahan kimia organik yang berpotensi berbahaya, menurut sebuah studi baru oleh para peneliti Universitas Johns Hopkins.
Penelitian tersebut, diterbitkan hari ini di Ilmu Lingkungan dan Teknologi jurnal tersebut, menyediakan salah satu tinjauan paling komprehensif mengenai komposisi kimia dari apa yang disebut limbah padat hayati di seluruh negeri dan merupakan langkah pertama menuju identifikasi kontaminan kimia umum yang mungkin memerlukan regulasi pemerintah. Temuan tersebut dapat membantu Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) memprioritaskan senyawa organik mana yang akan diselidiki lebih lanjut, kata para peneliti.
Metodologi Penelitian dan Temuan Awal
“Kita masih belum tahu apa-apa mengenai kemungkinan bahaya organik dalam biosolid, dan kita perlu mengetahui apakah ada senjata berbahaya yang tidak kita sadari,” kata Carsten Prasse, asisten profesor di Departemen Lingkungan Hidup. Kesehatan dan Teknik yang mempelajari kontaminan lingkungan. “Regulator perlu mengetahui jenis pupuk apa yang dibuat untuk menentukan bagaimana pupuk tersebut dapat digunakan secara bertanggung jawab.”
Dengan menggunakan teknik kimia analitik yang mampu mengidentifikasi ribuan bahan kimia, Prasse dan timnya menyaring 16 sampel biosolid dari fasilitas pengolahan air limbah di sembilan kota di AS dan tiga kota di Kanada. Sampel mengandung jejak obat-obatan, bahan kimia industri, dan berbagai wewangian. Diantaranya adalah bisfenol A (BPA), umumnya ditemukan dalam plastik, dan karbamazepin, obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi dan gangguan bipolar.
Analisis Kimia dan Pertimbangan Regulasi
“Karena ada begitu banyak senyawa dalam limbah padat, pertanyaan yang kami miliki adalah bagaimana kami memilah-milahnya? Bagaimana kami menemukan bahan kimia yang tersebar luas dan berpotensi menimbulkan masalah, yang perlu diselidiki oleh EPA dan ilmuwan lain sebelum mengusulkan peraturan,” kata Prasse.
Para peneliti kemudian membuat daftar bahan kimia yang ditemukan di setiap sampel dan membandingkannya dengan senyawa yang muncul di beberapa tempat di seluruh negeri. Mereka mengidentifikasi 92 senyawa yang terdapat di 80% atau lebih sampel.
Para peneliti kemudian membandingkan 92 senyawa tersebut dengan CompTox Chemical Dashboard milik EPA—sebuah foundation knowledge yang merinci sifat, bahaya, dan potensi risiko dari ribuan bahan kimia. Dasbor tersebut membantu tim mengidentifikasi bahan kimia mana yang paling mungkin menimbulkan ancaman terhadap kesehatan manusia atau lingkungan.
Menilai Risiko dan Manfaat Kesehatan dari Limbah Cair
“Kami tidak mengatakan bahwa senyawa ini menimbulkan risiko saat ini, karena kami belum melakukan penilaian risiko formal,” kata Matthew Newmeyer, seorang rekan peneliti di Bloomberg Faculty of Public Well being dan penulis pertama makalah tersebut. “Kami mengatakan bahwa ini berpotensi menimbulkan masalah dan kami memerlukan informasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa limbah padat ini aman.”
Menggunakan biosolids dapat bermanfaat, kata para peneliti. Mereka kaya akan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lain yang membantu tanaman tumbuh. Pembuatannya membutuhkan lebih sedikit energi dibandingkan alternatif sintetis. Dan fasilitas air limbah dapat menjual biosolid untuk menghasilkan pendapatan guna mengimbangi biaya pengolahan dan mengurangi limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah atau insinerator.
Arah dan Implikasi Penelitian Masa Depan
Menurut EPA, lebih dari separuh dari 3,76 juta ton limbah padat yang diproduksi di Amerika Serikat pada tahun 2022 menyuburkan lahan pertanian, lapangan golf, dan space lanskap lainnya. Meskipun kontak langsung dengan limbah padat kemungkinan terbatas pada paparan di tempat kerja, populasi yang lebih luas dapat terpapar kontaminan yang diserap oleh tanaman yang ditanam dengan pupuk tersebut, kata para peneliti.
Tim berencana untuk mengukur senyawa yang teridentifikasi dalam biosolid dan sayuran yang ditanam di tanah yang telah diubah biosolidnya untuk menentukan apakah tingkat konsentrasinya perlu dikhawatirkan. Para peneliti juga menyelidiki risiko terhadap petani, penata taman, dan pembuat kompos yang bekerja dengan biosolid.
Referensi: “Menggabungkan Analisis Nontarget dengan Pendekatan Perbandingan Bahaya Berbasis Komputer untuk Mendukung Prioritas Kontaminan Organik yang Tidak Diatur dalam Biosolid” oleh Matthew N. Newmeyer, Qinfan Lyu, Jon R. Sobus, Antony J. Williams, Keeve E. Nachman dan Carsten Prasse, 25 Juni 2024, Ilmu Lingkungan dan Teknologi.
DOI: 10.1021/acs.est.4c02934