Danau Hilang yang Menyimpan Sisa-sisa Manusia Tertua di Australia
Bukit pasir yang berada di tepi danau Australia yang kering ini menyimpan peninggalan dari zaman kuno, sedangkan pola penggembalaan saat ini menciptakan kontras yang tajam pada daratan.
Di gurun terpencil di New South Wales, Australia, Kawasan Danau Willandra, yang dulu dipenuhi danau-danau besar zaman Pleistosen, menjadi tuan rumah bagi Masyarakat Pertama Australia 50.000 tahun yang lalu. Danau Mungo yang sekarang kering, terlihat dari luar angkasa, berisi situs arkeologi seperti “Mungo Lady” dan “Mungo Man” yang terkenal, beberapa sisa-sisa manusia tertua yang ditemukan secara global.
Danau Kuno di New South Wales
Sudut barat daya New South Wales, Australia, merupakan gurun semi-kering terpencil yang ditandai dengan padang rumput domba, peternakan lahan kering, dan ruang terbuka tempat kanguru berkeliaran dengan bebas. Namun, sekitar 2 juta tahun yang lalu dan sepanjang zaman Pleistosen, wilayah ini merupakan rumah bagi jaringan danau luas yang mendukung kehidupan selama ribuan tahun.
Penemuan arkeologi menunjukkan bahwa manusia menetap di tempat yang sekarang disebut Kawasan Danau Willandra sekitar 50.000 tahun yang lalu. Mereka tumbuh subur dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di wilayah tersebut, termasuk kerang air tawar, krustasea, ikan, emu, dan marsupial. Ketika zaman es berakhir, iklim menjadi lebih kering, menyebabkan danau-danau menyusut, menjadi semakin asin, dan akhirnya mengering seluruhnya sekitar 18.500 tahun yang lalu.
Warisan Visual Dari Luar Angkasa
Gambar ini, diambil pada tanggal 21 Oktober 2024, oleh OLI-2 (Operational Land Imager-2) di Landsat 9, menunjukkan sisa salah satu perairan Pleistosen, Danau Mungo. Dasar danau yang kering berbeda dengan bukit pasir besar yang mengelilingi garis pantai timurnya. Jenis gundukan berbentuk bulan sabit ini terbentuk di sisi berlawanan arah angin dari cekungan gurun yang tertutup. Lunette Danau Mungo, yang terbentuk oleh angin selama 50.000 tahun terakhir, berukuran panjang sekitar 30 kilometer (18 mil)—cukup besar sehingga mudah terlihat dari luar angkasa.
Kekayaan Arkeologi Danau Mungo
Bukit pasir ini menyimpan berbagai harta karun arkeologi dan geologi. Para peneliti telah mencatat bahwa semua lapisan bukit pasir tersebut mengandung sisa-sisa arkeologi, yang menunjukkan bahwa manusia menempati wilayah tersebut melalui berbagai kondisi lingkungan. Selain itu, sejumlah sisa-sisa megafaunal termasuk hewan berkantung raksasa dan kerabat wombat. Zygomaturus trilobusburung besar yang tidak bisa terbang Genyornis newtoniharimau Tasmania, dan kanguru raksasa.
Yang terkenal, sisa-sisa “Wanita Mungo”, yang ditemukan di bukit pasir lunette pada tahun 1968, diperkirakan berusia 40.000–42.000 tahun. Mereka mewakili sisa-sisa manusia tertua yang ditemukan di Australia dan merupakan salah satu sisa-sisa manusia paling awal yang secara anatomi modern ditemukan di mana pun di dunia. Tulang “Manusia Mungo” yang berumur sama ditemukan beberapa tahun kemudian. Kedua kerangka tersebut memberikan beberapa bukti paling awal tentang kremasi dan penguburan ritual.
Wawasan Tentang Sejarah Geomagnetik Bumi
Para ilmuwan juga menemukan petunjuk tentang masa lalu planet kita di situs tersebut. Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan bukti “perjalanan geomagnetik” yang terjadi pada tungku berusia 30.000 tahun yang tersimpan di sana. Ekskursi adalah perubahan signifikan terhadap intensitas medan magnet bumi dan orientasi kutub magnetnya. Meskipun pembalikan kutub magnet total terjadi rata-rata setiap 300.000 tahun sekali, pergerakan kutub magnet dapat terjadi 10 kali lebih sering dan dalam skala regional.
Lansekap dan Manajemen Kontemporer
Saat ini, dampak dari berbagai praktik pengelolaan lahan terlihat dalam bentuk kontras warna yang tajam pada lanskap semi-kering. “Garis yang terlihat pada gambar adalah garis pagar antara Taman Nasional Mungo dan lahan penggembalaan di sekitarnya yang sebagian besar merupakan tempat penggembalaan domba,” kata Mike Letnic, ahli ekologi terapan dan ahli biologi konservasi di Universitas New South Wales.
Herbivora liar seperti kanguru dan kelinci, serta hewan peliharaan, merumput di area terang yang terdapat di bagian barat dasar Danau Mungo, yang berada di luar taman nasional. Di dalam batas taman, penggembalaan dibatasi hanya pada hewan liar. Namun menurut Letnic, tekanan penggembalaan di lahan masih tinggi karena herbivora ini tidak memiliki predator yang mengatur populasinya.
NASA Gambar Observatorium Bumi oleh Wanmei Liang, menggunakan data Landsat dari Survei Geologi AS.