Sains & Teknologi

Kebiasaan Umum Mengirim SMS Yang Dapat Merusak Ketulusan Anda

Ponsel Cerdas Pesan Teks
Penelitian baru menunjukkan bahwa mengeja kata dalam pesan teks meningkatkan ketulusan dan tingkat respons.

Penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan kata-kata lengkap dalam teks, bukan singkatan, membuat individu tampak lebih tulus dan meningkatkan kemungkinan menerima tanggapan.

Studi ini, yang melibatkan lebih dari 5.300 peserta, menyoroti bahwa pengirim pesan teks yang menggunakan singkatan sering kali dianggap kurang bersusah payah, sehingga berdampak pada cara orang lain memandang ketulusan dan kesediaan mereka untuk terlibat dalam percakapan yang bermakna.

Temuan Penelitian tentang SMS dan Persepsi

Untuk tampil lebih tulus dan mendapatkan lebih banyak tanggapan terhadap teks Anda, cobalah mengeja kata-kata daripada menyingkatnya, saran penelitian baru yang diterbitkan oleh American Psychological Association.

Para peneliti melakukan delapan percobaan dengan total lebih dari 5.300 peserta, menggunakan berbagai metode. Di seluruh penelitian, peserta yang menggunakan singkatan dalam teks dianggap kurang tulus dan menerima lebih sedikit balasan, karena mereka dianggap kurang berusaha dalam percakapan. Temuan ini dipublikasikan hari ini (14 November) di Jurnal Psikologi Eksperimental: Umum.

“Dalam interaksi sehari-hari, kita sering bertemu dengan orang-orang yang dianggap sebagai pengirim pesan yang baik atau pengirim pesan yang buruk,” kata pemimpin peneliti David Fang, seorang mahasiswa doktoral dalam pemasaran perilaku di Universitas Stanford. “Kami mengira orang yang mengirim pesan teks mungkin menyukai singkatan karena dapat menyampaikan rasa kedekatan yang informal, jadi kami terkejut bahwa singkatan menimbulkan persepsi negatif terhadap orang yang menggunakannya.”

Biaya Tersembunyi dari Singkatan SMS

SMS kini menjadi bentuk komunikasi utama, dan kebanyakan orang menggunakan setidaknya beberapa singkatan, seperti “IDK” untuk “Saya tidak tahu” atau “KAMBING” untuk “yang terhebat sepanjang masa.” Namun dampak dari jalan pintas ini sering kali diabaikan. Dalam survei pendahuluan, 99% responden mengatakan mereka menggunakan singkatan, sementara 84% berpendapat orang lain tidak akan keberatan.

Eksperimen tersebut mencakup analisis balasan terhadap pengguna obrolan grup Discord, skenario kencan, dan riwayat percakapan pengguna aplikasi kencan Tinder yang tersebar di 37 negara. Eksperimen lain melibatkan peserta yang menilai percakapan SMS mereka dengan orang-orang yang menggunakan atau tidak menggunakan singkatan.

Perbedaan Usia dalam Preferensi SMS

Dalam percobaan tersebut, pengirim pesan yang menggunakan singkatan menerima tanggapan yang lebih pendek dan lebih sedikit serta kecil kemungkinannya untuk menerima informasi kontak dari pengirim pesan lain. Meskipun generasi muda cenderung lebih banyak menggunakan singkatan dalam SMS, mereka tetap tidak menyukainya, meskipun temuan dalam beberapa penelitian tidak konsisten, kata Fang.

“Meskipun hasil kami secara keseluruhan mengenai usia beragam, jelas bahwa orang-orang muda tidak terlalu menyukai singkatan, meskipun kekuatan dari keengganan ini mungkin berbeda-beda berdasarkan usia,” kata Fang.

Implikasi Sosial dari Gaya Mengirim SMS

Singkatan dalam berkirim pesan dapat menyebabkan kesepian jika orang menyadari bahwa ikatan sosial melemah seiring berjalannya waktu karena mereka semakin jarang menerima balasan yang positif atau positif terhadap pesan teks mereka, kata Fang. Namun dia tidak percaya orang harus berhenti menggunakan singkatan sama sekali.

“Kita sering kali menyesuaikan upaya yang kita lakukan dalam percakapan agar sesuai dengan pentingnya hubungan tersebut. Dalam beberapa kasus, masuk akal untuk mengurangi upaya dan menerima anggapan kurang tulus, seperti mengirim pesan singkat ke sopir pengiriman,” kata Fang. “Namun, temuan kami sangat relevan ketika kita ingin tampil lebih tulus dan memperkuat ikatan sosial, seperti di awal suatu hubungan atau ketika kita perlu memberikan kesan yang baik.”

Referensi: “Jalan Pintas Menuju Ketidaktulusan: Singkatan SMS Tampaknya Tidak Tulus dan Tidak Layak Dijawab” oleh David Fang, BCom, dan Yiran (Eileen) Zhang, MS, Stanford University, dan Sam J. Maglio, PhD, University of Toronto, 14 November 2024, Jurnal Psikologi Eksperimental: Umum.
DOI: 10.1037/xge0001684

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.