Sains & Teknologi

Para Arkeolog Mengungkap Rahasia Kuno Produksi Anggur Romawi

Vila Maritim Romawi Sant Gregori di Burriana
Vila Sant Gregori terletak sekitar 75 meter dari garis pantai Burriana, menjadikannya vila maritim. Konstruksinya dimulai dari pergantian zaman hingga abad ke-4 Masehi. Dengan luas lebih dari 15.000 m², situs ini mencakup berbagai ruang seperti struktur produksi, fasilitas penyimpanan, ruangan berpemanas untuk mandi, dan area pemukiman. Ukurannya melebihi rata-rata vila pesisir yang digali di provinsi Romawi Tarraconensis, yang biasanya melebihi 10.000 m². Kredit: Program Kemitraan Arkeologi Mediterania

Temuan awal dari penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam monografi Between the Land and the Sea: On Villae Maritimae in the Roman West, diedit oleh Scienze e Lettere, Roma, 2024.

Penggalian di situs Sant Gregori di Burriana telah menemukan bukti bahwa vila pesisir ini didedikasikan untuk pemeliharaan anggur. Para peneliti, yang dipimpin oleh Program Kemitraan Arkeologi Mediterania di Universitat Jaume I of Castelló (UJI) bekerja sama dengan Museum Arkeologi Burriana, telah mengidentifikasi fasilitas produksi anggur (sela vinaria) dan kawasan pertanian untuk budidaya tanaman merambat (fundus). Mengingat pentingnya penemuan ini, Dewan Kota Burriana dan Museum Arkeologi berkolaborasi untuk mengintegrasikan elemen-elemen ini ke dalam rencana musealisasi dan peningkatan situs.

Meskipun tidak ada ruang penyetrikaan (torculares) telah ditemukan sejauh ini, area penyimpanan dan ruang tambahan di dekatnya, mungkin untuk tempat kerja dan tempat tinggal, telah ditemukan. Bangunan-bangunan ini terisolasi dan mengikuti orientasi timur-barat, melindunginya dari kelembapan utara dan sinar matahari selatan yang berlebihan. Bukti arkeologis mengenai budidaya kebun anggur juga telah diidentifikasi, khususnya penanaman parit (sejenis penanaman yang disebut sulkus oleh Columella dan Pliny), terkait dengan struktur yang berkaitan dengan pembuatan anggur, seperti sisa-sisa fasilitas penyimpanan besar.

Fitur Unik Kebun Anggur Sant Gregori

Di Hispania Romawi, sisa-sisa fasilitas penyimpanan relatif umum, namun penanaman parit dengan bukti budidaya tanaman merambat hanya ditemukan di beberapa lokasi, seperti pantai Galicia, Badajoz, Teluk Cádiz, dan Huelva. Di Sant Gregori, sepuluh parit paralel dalam kondisi sangat baik telah didokumentasikan, sejajar timur laut-barat daya. Parit-parit ini membentuk barisan yang berkesinambungan, memungkinkan penanaman banyak tanaman merambat di dalamnya. Lebar rata-ratanya berkisar antara 1,1 hingga 1,3 meter, dengan jarak antar baris 2,5 hingga 3 meter.

Salah satu aspek yang menarik adalah lokasi kebun anggur Sant Gregori—daerah terbuka dan cerah di dekat zona rawa (palus). Penulis kuno Columella dan Pliny mencatat bahwa, pada zaman kuno, Rawa Pontine dan lahan basah Ravenna di Italia menghasilkan kebun anggur yang berkembang pesat berkat operasi drainase. Temuan awal dari penelitian ini telah dipublikasikan dalam monografi Antara Daratan dan Laut: Di Villae Maritimae di Barat Romawidiedit oleh Scienze e Lettere (Roma) pada tahun 2024.

Karakteristik Vila Sant Gregori

Vila Sant Gregori terletak sekitar 75 meter dari garis pantai Burriana, menjadikannya vila maritim. Konstruksinya dimulai dari pergantian zaman hingga abad ke-4 Masehi. Dengan luas lebih dari 15.000 m², situs ini mencakup berbagai ruang seperti struktur produksi, fasilitas penyimpanan, ruangan berpemanas untuk mandi, dan area pemukiman. Ukurannya melebihi rata-rata vila pesisir yang digali di provinsi Romawi Tarraconensis, yang biasanya melebihi 10.000 m².

Pada zaman Romawi, area di mana vila itu berada terhubung dengan kotamadya Romawi, Saguntum. Temuan dari berbagai penggalian arkeologi menunjukkan bahwa perkebunan pertanian besar direncanakan di dataran datar, dengan fokus pada budidaya tanaman anggur dan produksi anggur. Di Saguntum, perdagangan anggur dilaporkan menjadi penting pada masa pemerintahan Kaisar Augustus dan berlanjut hingga setidaknya abad ke-2 Masehi. Literatur Latin dari abad ke-2 M, khususnya teks karya Fronto dan Juvenal, menyatakan bahwa anggur Saguntine cukup populer di Roma selama periode ini.

Pada akhir Oktober, sekitar dua puluh mahasiswa dari universitas Castelló, València, Potsdam, dan Macerata berpartisipasi dalam Kursus Internasional Arkeologi dan Budaya Mediterania Kuno edisi ketiga. Mereka melakukan kerja lapangan di vila Sant Gregori, kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Kemitraan Arkeologi Mediterania UJI bekerja sama dengan Museum Arkeologi Burriana dan universitas Potsdam (Jerman) dan Macerata (Italia).

Di laboratorium Museum, mahasiswa berkesempatan untuk memeriksa bahan-bahan yang digali di situs arkeologi dan mengamati proses dokumentasi menjelang restorasi dan pameran. Selain itu, mereka berpartisipasi langsung dalam memvalidasi aplikasi augmented reality ARChaeoUrn, yang dikembangkan dalam proyek ArchaeoPills (Tatap Muka Pelatihan Arkeologi Praktis di Perguruan Tinggi), didanai oleh program Erasmus+. Alat ini memandu pengguna melalui langkah-langkah penggalian guci pemakaman, mengungkap tulang-tulang kremasi dan barang-barang penguburan di dalamnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.