Sains & Teknologi

Studi Membuktikan: Narsisme Berkurang Seiring Bertambahnya Usia

Pria Sombong Cermin Narsisme

Sebuah penelitian di berbagai negara termasuk AS dan Eropa Barat menganalisis knowledge longitudinal dari lebih dari 37.000 peserta, yang mengungkap penurunan umum dalam sifat narsistik sejak masa kanak-kanak hingga usia tua.

Narsisme menurun seiring bertambahnya usia, tetapi orang-orang yang lebih narsis saat kanak-kanak cenderung tetap demikian saat dewasa.

Penelitian dari sebuah studi komprehensif menunjukkan bahwa meskipun sifat narsistik umumnya menurun dari masa kanak-kanak hingga usia tua, tingkat narsisme individu dibandingkan dengan teman sebaya tetap konsisten. Studi tersebut, yang mencakup knowledge dari lebih dari 37.000 individu, menunjukkan stabilitas narsisme sebagai sifat kepribadian sepanjang hidup.

Memahami Narsisme Sepanjang Hidup

Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh American Psychological Affiliation, orang cenderung menjadi kurang narsis seiring bertambahnya usia dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Namun, perbedaan di antara individu tetap stabil dari waktu ke waktu — orang yang lebih narsis daripada teman sebayanya saat anak-anak cenderung tetap seperti itu saat dewasa, demikian temuan studi tersebut.

“Temuan ini memiliki implikasi penting mengingat tingkat narsisme yang tinggi memengaruhi kehidupan seseorang dalam banyak hal — baik kehidupan individu narsistik itu sendiri dan, mungkin lebih dari itu, kehidupan keluarga dan teman-teman mereka,” kata penulis utama Ulrich Orth, PhD, dari Universitas Bern di Swiss.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Buletin Psikologis.

Analisis Knowledge dan Temuan tentang Narsisme

Orth dan rekan-rekannya menganalisis knowledge dari 51 studi longitudinal, yang semuanya mengukur bagaimana tingkat narsisme peserta berubah seiring waktu. Studi tersebut melibatkan 37.247 peserta (52% perempuan dan 48% laki-laki) yang berusia antara 8 hingga 77 tahun. Beberapa studi mengikuti peserta selama beberapa dekade. Sebagian besar dilakukan di AS, Kanada, dan Eropa Barat, dengan satu studi di Tiongkok dan satu studi di Selandia Baru.

Para peneliti mengkodekan apakah setiap studi mengukur satu atau lebih dari tiga jenis narsisme yang berbeda: agen, antagonis, dan neurotik. Narsisme agen mencakup perasaan kemegahan atau superioritas dan kebutuhan yang kuat untuk dikagumi; narsisme antagonis mencakup kesombongan, hak istimewa, sikap tidak berperasaan, dan empati yang rendah; dan narsisme neurotik melibatkan disregulasi emosi dan hipersensitivitas.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa ketiga jenis narsisme menurun sejak masa kanak-kanak hingga usia tua, dengan sedikit penurunan pada narsisme agen dan penurunan sedang pada narsisme antagonis dan neurotik.

Stabilitas Ciri Narsistik dari Waktu ke Waktu

Namun, para peneliti juga menemukan bahwa narsisme seseorang relatif terhadap teman sebayanya tidak berubah secara signifikan seiring berjalannya waktu. Dengan kata lain, orang yang lebih narsis daripada rata-rata saat masih anak-anak tetap lebih narsis daripada rata-rata saat dewasa.

“Hal ini berlaku bahkan dalam jangka waktu yang sangat panjang, yang menunjukkan bahwa narsisme adalah sifat kepribadian yang stabil,” kata Orth.

Arah Penelitian Masa Depan

Sebagian besar knowledge yang dianalisis dalam penelitian ini berasal dari Amerika Serikat dan Eropa Barat, jadi penelitian di masa mendatang harus meneliti narsisme di berbagai negara dan budaya yang lebih luas, kata Orth.

Penelitian di masa mendatang juga harus bertujuan untuk mengeksplorasi alasan mengapa narsisme menurun seiring bertambahnya usia, menurut Orth. “Satu teori menunjukkan bahwa peran sosial yang kita ambil di masa dewasa, misalnya sebagai pasangan, orang tua, karyawan, dan sebagainya, mengarah pada pengembangan karakteristik kepribadian yang lebih matang, termasuk tingkat narsisme yang lebih rendah,” katanya.

Referensi: “Perkembangan Narsisme Sepanjang Rentang Hidup: Tinjauan Meta-Analitik Studi Longitudinal” oleh Ulrich Orth electronic mail penulis, Samantha Krauss dan Mitja D. Again, 11 Juli 2024, Buletin Psikologis.
Nomor Induk Kependudukan: 10.1037/bul0000436

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.