Resistor Adalah, Fungsi Resistor, Cara Kerja Resistor

Resistor merupakan elemen elektronika yang tidak memerlukan sumber energi dan bertugas untuk mengurangi atau mengontrol aliran arus listrik dalam suatu sistem. Resistor banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik untuk mengatur tegangan dan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan komponen lainnya.
Fungsi Resistor
Resistor memiliki berbagai fungsi, antara lain:
- Pembatas Arus Listrik: Mengontrol jumlah arus yang mengalir dalam rangkaian untuk mencegah kerusakan pada komponen lain.
- Pembagi Tegangan: Membagi tegangan dalam rangkaian sesuai dengan kebutuhan masing-masing komponen.
- Pengatur Tegangan: Menyesuaikan tegangan yang diterima oleh komponen tertentu agar sesuai dengan spesifikasinya.
- Pemberi Bias pada Transistor: Menyediakan tegangan bias yang diperlukan untuk mengoperasikan transistor dalam kondisi tertentu.
- Pengaman Rangkaian: Melindungi komponen lain dari lonjakan arus atau tegangan yang berlebihan.
Cara Kerja Resistor
Resistor bekerja berdasarkan prinsip hukum Ohm, yang menyatakan bahwa tegangan (V) antara dua titik dalam suatu konduktor sebanding dengan arus (I) yang mengalir melalui konduktor tersebut, dengan konstanta proporsionalitas berupa resistansi (R). Secara matematis, hukum Ohm dirumuskan sebagai:
V = I × R
Dengan demikian, resistor menghambat aliran arus listrik sesuai dengan nilai resistansinya, sehingga dapat mengontrol tegangan dan arus dalam rangkaian elektronik.
Jenis-Jenis Resistor
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Jenis-jenis resistor tetap meliputi:
- Resistor Karbon: Terbuat dari campuran karbon dan bahan pengikat, digunakan dalam aplikasi umum.
- Resistor Film Logam: Memiliki toleransi yang lebih rendah dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan resistor karbon.
- Resistor Wirewound: Terbuat dari kawat logam yang dililitkan, digunakan untuk aplikasi dengan daya tinggi.
2. Resistor Variabel (Variable Resistor)
Resistor variabel memungkinkan perubahan nilai resistansi sesuai kebutuhan. Contohnya:
- Potensiometer: Digunakan untuk mengatur level sinyal dalam perangkat audio.
- Trimpot: Resistor variabel kecil yang digunakan untuk penyesuaian dalam rangkaian elektronik.
3. Thermistor
Termistor adalah jenis resistor yang nilai tahanannya berubah sesuai dengan perubahan suhu.. Ada dua tipe thermistor:
- NTC (Koefisien Suhu Negatif) memiliki resistansi yang menurun seiring dengan peningkatan suhu.
- PTC (Koefisien Suhu Positif) Resistansinya bertambah saat suhu naik.
4. Resistor Tergantung Cahaya (LDR)
Nilai resistansi LDR berubah sesuai intensitas cahaya. Semakin terang cahaya, semakin rendah resistansinya. LDR digunakan dalam sensor cahaya dan aplikasi otomatisasi.
Referensi
- Ponto, H. (2018). Dasar Teknik Listrik. Jakarta: Erlangga.
- Saqina, R. T. (2019). Panduan Dasar Elektronika Analog. Yogyakarta: Deepublish.
- Kompas.com. (2022). Resistor: Pengertian, Fungsi, Rumus, dan Jenisnya. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/02/160000169/resistor–pengertian-fungsi-rumus-dan-jenisnya
- Wilson Cables. (2023). Mengenal Apa Itu Resistor, Fungsi, dan Jenis-jenisnya. Diakses dari https://www.wilsoncables.com/id/news/apa-itu-resistor
Penulis : Tiara | Direktorat Pusat Teknologi Informasi



