Peneliti Usulkan Kerangka Kerja Terobosan untuk Sistem Jaringan Masa Depan
Penelitian baru memperkenalkan lingkungan jaringan polimorfik (PNE) untuk mengatasi keterbatasan jaringan tradisional, mengusulkan arsitektur yang fleksibel dan berskala yang dapat mendefinisikan ulang desain sistem jaringan.
Sebuah makalah baru-baru ini yang diterbitkan di Rekayasa oleh ilmuwan Wu Jiangxing dan tim penelitinya memperkenalkan kerangka kerja teoritis yang menjanjikan untuk mengubah sistem dan arsitektur jaringan. Studi ini membahas masalah penting dalam desain jaringan: cara mencapai skalabilitas world sambil memenuhi berbagai tuntutan layanan yang terus berkembang.
Selama beberapa dekade, pencarian jaringan excellent yang mampu diskalakan dengan lancar di berbagai dimensi masih sulit dipahami. Namun, tim telah mengidentifikasi hambatan kritis yang dikenal sebagai dilema “perjanjian tingkat layanan (S), multipleksitas (M), dan keragaman (V) yang mustahil”, yang menyoroti keterbatasan inheren sistem jaringan unimorfik tradisional. Sistem ini berjuang untuk beradaptasi dengan kompleksitas layanan dan skenario aplikasi yang terus meningkat sambil mempertahankan skalabilitas world di seluruh siklus hidup jaringan.
Lingkungan Jaringan Polimorfik (PNE)
Untuk mengatasi tantangan ini, para peneliti mengusulkan perubahan paradigma dalam pengembangan jaringan—suatu pendekatan yang mereka sebut lingkungan jaringan polimorfik (PNE). Inti dari kerangka kerja ini adalah pemisahan sistem jaringan aplikasi dari lingkungan infrastruktur yang mendasarinya. Dengan memanfaatkan teknologi inti seperti elemenisasi jaringan dan agregasi sumber daya dinamis, PNE memungkinkan terciptanya “jaringan dari jaringan” serbaguna yang mampu mengakomodasi beragam persyaratan layanan.
Melalui analisis teoritis dan pengujian lingkungan yang ekstensif, tim menunjukkan kelayakan mannequin PNE. Hasil menunjukkan bahwa kerangka kerja tersebut tidak hanya mendukung beberapa modalitas jaringan aplikasi secara bersamaan tetapi juga selaras dengan kendala teknis dan ekonomi, sehingga membuka jalan bagi arsitektur jaringan yang dapat diskalakan dan beradaptasi.
Studi ini menantang pandangan umum seputar desain jaringan dan menawarkan jalur yang menjanjikan menuju pencapaian tujuan yang sulit dipahami dari sistem jaringan yang excellent. PNE tidak hanya mengatasi keterbatasan pendekatan saat ini tetapi juga meletakkan dasar bagi infrastruktur jaringan yang lebih fleksibel dan tangguh.
Ke depannya, tim tersebut bermaksud untuk lebih menyempurnakan kerangka kerja PNE dan mengeksplorasi teknik-teknik utama seperti ekstraksi unsur dan penjadwalan sumber daya yang fleksibel. Dengan demikian, mereka berupaya untuk membuka potensi penuh sistem jaringan polimorfik dan mengawali period baru konektivitas dan inovasi.
Publikasi makalah ini menandai tonggak penting dalam bidang rekayasa jaringan, dengan implikasi yang jauh melampaui dunia akademis. Karena masyarakat semakin bergantung pada sistem yang saling terhubung, pengembangan jaringan yang dapat diskalakan dan beradaptasi menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dengan PNE, para peneliti selangkah lebih dekat untuk mewujudkan visi ini.
Referensi: “Kerangka Teoritis untuk Lingkungan Jaringan Polimorfik” oleh Jiangxing Wu, Junfei Li, Penghao Solar, Yuxiang Hu dan Ziyong Li, 28 Februari 2024, Rekayasa.
DOI: 10.1016/j.eng.2024.01.018