Geografi & Perjalanan

Garis Bebas Salju di Gunung Fuji Akhirnya Berakhir

Salju Kembali ke Gunung Fuji
Setelah salah satu periode tanpa salju terpanjang dalam sejarahnya, Gunung Fuji di Jepang akhirnya menerima salju, yang ditangkap oleh teknologi pencitraan canggih misi Sentinel-2. Kredit: Berisi data Copernicus Sentinel yang dimodifikasi (2024), diproses oleh ESA

Gunung Fuji, gunung tertinggi di Jepang, baru-baru ini mengalami hujan salju pertama setelah salah satu bentangan salju terpanjang dalam pencatatan lebih dari 130 tahun.

Pada tanggal 7 November, misi Copernicus Sentinel-2 menangkap gambar menakjubkan dari puncak salju ikonik gunung tersebut, hanya satu hari setelah Badan Meteorologi Jepang cabang Shizuoka mengkonfirmasi penampakan salju pertama.

Satelit Sentinel-2 dilengkapi dengan pencitraan multispektral resolusi tinggi yang menangkap gambar optik pada berbagai panjang gelombang, dari cahaya tampak hingga spektrum inframerah gelombang pendek.

Data yang dikumpulkan oleh Sentinel-2 mendukung beragam aplikasi, termasuk pertanian presisi, penilaian kualitas air, dan upaya tanggap bencana alam.

Pemandangan Gunung Fuji
Gunung Fuji, puncak tertinggi di Jepang, menjulang megah hingga 3.776 meter (12.389 kaki) di Pulau Honshu. Dikenal karena simetrinya yang hampir sempurna, gunung berapi strato aktif ini adalah ikon budaya dan spiritual yang disayangi. Dipuja dalam tradisi Shinto dan Buddha, Gunung Fuji telah menginspirasi seni dan sastra selama berabad-abad dan terus menarik jutaan pengunjung, mulai dari pendaki hingga wisatawan.

Gunung Fuji, sebuah stratovolcano aktif yang berdiri di ketinggian 3.776 meter (12.389 kaki), adalah gunung tertinggi di Jepang dan merupakan keajaiban geologis. Terletak di Pulau Honshu, gunung ini terakhir kali meletus pada tahun 1707 dan menyebarkan abu ke seluruh Tokyo. Bentuk gunung yang simetris, terbentuk selama ribuan tahun aktivitas gunung berapi, langsung dapat dikenali dan melambangkan keindahan alam Jepang.

Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2013, Gunung Fuji juga berfungsi sebagai titik fokus studi ilmiah tentang aktivitas seismik dan perubahan lingkungan, sekaligus mempertahankan statusnya sebagai situs suci dan lambang budaya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.