Mengapa semut kayu merah adalah pahlawan super yang kecil namun perkasa di hutan

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang masyarakat tersembunyi ini, Arndt meminta bantuan ahli entomologi Bernhard Seifert, dari lembaga penelitian Museum Sejarah Alam Senckenberg di Frankfurt, dan ahli zoologi Jürgen Tautz, profesor emeritus di Universitas Julius Maximilian Würzburg. Para peneliti membantu menjelaskan bagaimana gambar Arndt menunjukkan semut mengarahkan kehidupan di dalam hutan dengan cara yang mengejutkan.
(Semut-semut ini melakukan amputasi untuk menyelamatkan nyawa satu sama lain.)

Kumpulan rahang bawah yang tajam dan bergerigi pada setiap semut adalah alat pemotong dan pencengkeram serba guna yang sempurna untuk mengangkut bahan pembuat sarang dan mangsa.
Gabungan 122 Gambar Bertumpuk Fokus OLEH INGO ARNDT
Misalnya, semut menghasilkan asam format dalam kelenjar racun di bagian belakang perutnya. Saat mereka membangun sarang, serangga akan mengumpulkan resin pohon, yang telah terbukti memiliki sifat antimikroba, dan menyemprotkannya dengan asam yang memiliki sifat antimikroba tersendiri. Hasilnya adalah agen yang lebih kuat yang ditempatkan semut di seluruh struktur untuk melawan bakteri dan jamur patogen.

Seekor semut membawa lebah madu malang yang diambilnya kembali ke koloni untuk memberi makan anak-anaknya yang sedang tumbuh. Kekuatan pekerjanya cukup besar—cukup untuk mengangkat berat badannya berkali-kali lipat menggunakan mandibula.
Asam format juga memperkuat peran spesies ini dalam pengendalian hama. Cairan tersebut dapat dijadikan senjata untuk membunuh serangga lain, seperti kumbang penggerek kayu, salah satu hama paling merusak di hutan cemara. Taktik pertarungannya, Seifert menjelaskan, melibatkan “menggigitnya dan kemudian menyemprotkan asam format ke lukanya.” Mengurangi jumlah kumbang yang melemahkan dan merusak pohon akan meningkatkan kondisi kutu daun yang hidup di dalamnya. Semut “memerah susu” kutu daun untuk mengeluarkan madu, yang menjadi sumber makanan utama mereka.